Sabtu, 16 September 2017

My Top 10 Beatles Songs

The Fab Four.
1969. Empat sosok berjalan menyeberangi Abbey road dan berhasil membuat tempat itu menjadi salah satu most wanted iconic spot, khususnya bagi para musicians yang berharap mengikuti jejak mereka, dan tentunya para Beatlemania dari seluruh dunia. Jika foto di bawah terasa familiar, mungkin akan semakin terasa familiar jika saya menyebut nama John Winston Lennon, Paul James McCartney, George Harrison, dan Richard Starkey (a.k.a Ringo Starr).

Ingat gambar ini?

Pesona empat legend dari Liverpool ini tak terlepas dari berbagai konspirasi mulai dari lagu, album cover, hingga kontroversi para personilnya masing-masing. Image kuat yang mereka ciptakan mampu meroketkan branding band yang berjaya sepanjang tahun 1960'an ini, sampai-sampai mereka mendapat tempat tertinggi dalam buku 500 Influential Rock Bands. Setuju atau tidak, tentu setiap orang punya preferensi dan selera yang berbeda.

I first heard of The Beatles when I was a kid. Lagu pertama mereka yang saya dengarkan, apalagi kalau bukan 'Let it Be' yang juga menjadi nama album studio terakhir mereka, sebelum McCartney akhirnya mengumumkan kepergiannya dari The Beatles. Tidak begitu dalam kesan yang saya dapatkan sampai pada akhirnya saya mulai terkena virus Beatlemania setelah mendengar 'yesterday' dan mencoba untuk mengeksplor lebih jauh musik mereka. They were the original band to write and perform all of their own songs. Perhaps, my favourite band. Ever.

Pada awal terbentuknya, The Beatles sempat gonta-ganti nama mulai dari The Quarrymen, Beatals, The Silver Beetles, The Silver Beatles, hingga menjadi nama yang kita kenal sampai saat ini. Klasik dan asik. Bahkan ada istilah "British Invasion" yang mampu menjajah pasar musik Amerika, yang sebenarnya punya banyak jenius di bidang musik pada masa itu.

Dengan tahun aktif kurang dari satu dekade, mereka mampu bereksperimen dengan berbagai style dan genre. Masa yang begitu singkat membuat mereka dapat diimajinasikan seperti meteor raksasa, bintang jatuh yang begitu cepat melintasi bumi sehingga orang-orang tak mampu berkedip dan bereaksi spontan. Meski hanya sekilas, ingatan tentangnya tak akan pernah hilang.

Memilih dari sekian banyak lagu yang memunculkan sensasi eargasm, tentu tak mudah. Siapa saya? dan apa kualifikasi saya untuk melakukan hal semacam ini? Saya bukan kritikus musik. Mungkin, pengetahuan saya masih jauh terbatas dan tidak se-Beatlemania teman-teman lain. Tulisan ini saya buat just for fun, sebagai ajang penghiburan diri dari batalnya keberangkatan saya ke London sekaligus motivasi untuk bermimpi lebih besar. Saya berharap bisa menulis ulang mimpi untuk menapakkan kaki di Abbey Road. So, feel free to correct me if I'm wrong.

Beyond everything else, The Beatles adalah cultural story of the modern era, sejarah yang tak pernah lekang oleh waktu. Let's step right up this way...


10. I SHOULD HAVE KNOWN BETTER (1964: A Hard Day's Night)

Bagi yang pernah menonton musical film A Hard Day's Night, mungkin ingat dengan scene saat The Beatles menyanyikan lagu ini di depan sekelompok gadis-gadis di dalam kereta. Bunyi harmonika yang dimainkan Lennon secara solo membuat lagu ini membangkitkan semangat para pendengarnya.

Pada awalnya, Lennon yang menjadi vokalis di lagu ini menyatakan kebanggaannya dengan menyebut "I Should Have Known Better" sebagai salah satu dari tiga lagu terbaik di album "A Hard Day's Night".


Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangannya sebagai penulis lirik, ia menganggap bahwa lagu ini meaningless. "It's just a song and it doesn't mean a damn thing", said John. Nyatanya, lagu ini terinspirasi dari musik Bob Dylan yang mereka dengarkan terus-menerus saat sedang berada di Paris pada 1964. Sama seperti Lennon yang terkena influence Dylan, Dylan juga terkesan dengan lagu The Beatles ini dan mendorongnya untuk mengubah arah musik. Hubungan mereka berdua dapat disebut sebagai "friendly songwriting rivalry".

Fyi (walau agak melenceng dari bahasan lagu), di scene film saat mereka menyanyikan lagu inilah pertama kalinya George Harrison bertemu dengan Pattie Boyd yang kelak menjadi istrinya (dan ups, mantan istri). Konon, pesona Pattie Boyd yang merupakan model pada masa itu, membuat Harrison langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan, Eric Clapton yang merupakan rekan kerja dan teman dekat Harrison juga ikut jatuh cinta pada istri sahabatnya tersebut hingga menginspirasi Clapton dalam menulis lagu "Layla" dan "Wonderful Tonight" yang memang secara spesial ditujukan buat Pattie Boyd.

Boyd & Harrison, 1966.


9. I WANT TO HOLD YOUR HAND (1963: Meet The Beatles!)

Baru-baru ini, viral video menteri Susi yang berjoget di atas kapal dengan lagu dari The Beatles. Sepertinya, The Changcuters juga terinspirasi dengan lagu ini. Terdapat sedikit bagian musik yang mirip di lagu 'I Love U Bibeh' dengan lagu Beatles yang pertama kali menjebol pasar Amerika ini.

Konon karena banyaknya teriakan histeris saat mereka konser, Lennon kadang mengganti lirik "I want to hold your hand" menjadi "I want to hold your gland" (refer to women's breasts) tanpa disadari oleh penonton.

Lagu ini ditulis oleh Lennon-McCartney ketika mereka sedang berada di basement rumah Jane Asher (salah satu mantan pacar McCartney). Menjadi salah satu lagu kesukaan Lennon, 'I Want To Hold Your Hand' merupakan satu dari dua lagu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman selain 'She Loves You'. Pada masa itu, bukan merupakan hal yang umum bagi seorang musisi Inggris untuk me-record ulang lagu mereka dalam bahasa berbeda. Versi Jerman ini di-translate oleh musisi Luxembourg bernama Camillo Felgen, dengan judul "Komm Gib Mir Deine Hand". Akan tetapi, hingga hari ini versi Inggris dari lagu ini tetap lebih populer bahkan di Jerman sendiri.

Lagu Jerman, rekaman di Paris


8. HELP! (1965: Help!)

Di tengah puncak kesuksesannya, lirik ini ditulis Lennon untuk mengekspresikan emosi dan rasa stress-nya menjadi famous person. Didominasi oleh Lennon, dalam perkembangannya penulisan lirik ini juga dibantu oleh McCartney, yang akhirnya baru menyadari bahwa lagu ini merupakan suara hati Lennon beberapa tahun setelahnya.

"The whole Beatles thing was just beyond comprehension. I was subconsciously crying out for help"
(Lennon, 1980)

Lagi-lagi, lagu ini menjadi salah satu favorit Lennon di antara Beatles songs yang ia tulis. Menurutnya, ini adalah salah satu lagu terjujur, terasli dan ditulis bukan untuk melayani permintaan pasar. Hanya saja, ia merasa jika lagu ini lebih baik direkam dengan tempo yang lebih lambat.

Album cover Help!, di mana keempat personil membentuk tulisan Help! menggunakan semaphore symbol

Satu hal yang menarik dari lagu ini, yaitu promotional video clip-nya di mana keempat sosok ini duduk berbaris, ditaburi hujan salju buatan dengan Ringo Starr yang hanya memegangi payung sepanjang video berjalan. Memegang posisi sebagai drummer, seringkali dalam live show Ringo tak banyak bicara dan tak terlalu menonjol seperti personil lain. Tidak begitu punya superstar pretensions, I love how he stayed real throughout. Jika mungkin banyak orang bilang bahwa Ringo beruntung masuk ke dalam The Beatles, bagi saya merekalah yang sangat beruntung memiliki Ringo.


7. ALL MY LOVING (1963: With The Beatles)

Suatu pagi, sembari bercukur Paul McCartney memikirkan Jane Asher, gadis yang ditemuinya pertama kali saat wawancara untuk majalah Radio Times. Untuk pertama kalinya, Paul menulis lirik yang dibayangkannya sebagai puisi dahulu sebelum membuat musik. Barulah pada malam harinya, ia menyusun komponen musik ke dalam lagu yang pertama kali mereka mainkan di acara "The Ed Sullivan Show" ini.

Before Linda, there was Jane

Lagu ini dua kali muncul dalam film The Beatles, yakni sebagai background pada 'nightclub scene' di film A Hard Day's Night dan versi instrumentalnya yang muncul dalam film Magical Mystery Tour.

Lirik lagu yang pendek dengan rima ini menceritakan tentang kerinduan terhadap orang yang jauh di sana. Ironisnya, romantic love song ini adalah lagu yang terakhir didengar John Lennon ketika ia dilarikan ke ruang emergency rumah sakit Roosevelt setelah ia ditembak oleh Mark David Chapman pada 08 Desember 1980. So, the last thing he heard was his best friend, Paul.

young Lennon and McCartney


6. TWIST AND SHOUT (1963: Please Please Me)

Twist and Shout bukanlah lagu yang ditulis original oleh The Beatles. Ibaratnya, ini adalah salah satu cover-an yang sukses melebihi lagu asli. Ditulis oleh Phil Medley dan Bert Berns, Twist and Shout pertama kali dinyanyikan oleh The Top Notes sebelum akhirnya dinyanyikan ulang oleh The Isley Brothers, The Tremeloes, The Who, dan juga The Beatles.

Suara serak Lennon membuat lagu ini semakin enak didengar. Uniknya, lagu ini memang dinyanyikan saat John sedang sakit tenggorokan. Untuk mengobati tenggorokan dan demamnya, Lennon minum susu dan permen pelega tenggorokan. Tetapi tetap saja efek dari demamnya terdengar dalam rekaman album mereka. Lennon sendiri mengaku ia harus berteriak ketika menyanyikan lagu ini.

Jika teman-teman tahu lagu La Bamba (Ritchie Valens), Twist and Shout ini punya intro yang mirip sehingga saya suka sulit membedakan keduanya. Pada awal-awal live performance mereka, lagu ini sering dinyanyikan sebagai lagu penutup, dan akhirnya dinyanyikan sebagai lagu pembuka pada konser rock pertama mereka yang diselenggarakan di Shea Stadium, 15 Agustus 1965.

Well, shake it up baby now.




5. HERE, THERE, AND EVERYWHERE (1966: Revolver)

Sambil menunggu Lennon bangun dari tidurnya, McCartney memetik gitarnya sambil duduk di pinggir kolam renang dan voila, jadilah  'Here, There and Everywhere". Paul menyatakan lagu ini sedikit banyak terinspirasi dari "God Only Knows" milik The Beach Boys.

Lagi-lagi, love ballad ini diambil dari kisah cinta McCartney dan Asher sebelum mereka akhirnya putus pada 1968. Here, There, and Everywhere bercerita tentang kehidupan saat ini, sekarang, ketika seseorang sadar secara penuh dan merasa. Menurut kritikus musik Richie Unterberger, lirik pembuka yang begitu dramatis secara filosofis menggambarkan kerendahan hati, mengakui bahwa sang penyanyi membutuhkan wanitanya bukan hanya sekadar untuk happy, melainkan untuk menjadi sosok yang lebih baik dari sekarang.

Ada yang juga merasa Paul sedikit mirip Jim Sturgess?

Dan di antara semua lagu yang ditulis McCartney, dengan yakin ia menyatakan bahwa ini adalah favoritnya. Walaupun begitu, lagu ini tak pernah dinyanyikan secara live ketika The Beatles tampil. Barulah pada 1991, McCartney tampil membawakan lagu ini secara live di MTV Unplugged.


4. YESTERDAY (1965: Help!)

Lagu lain yang menjadi favorit saya dalam album Help! sekaligus lagu pertama yang membuat saya lebih jauh mengeksplor musik mereka. Melancholy ballad ini bercerita tentang putusnya suatu hubungan, di mana si penyanyi meratapi hari-hari masa lalu ketika mereka masih bersama. Yesterday menandai penampilan pertama The Beatles hanya oleh vokal dan gitar akustik McCartney secara solo, dan merupakan salah satu lagu yang paling banyak di-cover ulang dalam sejarah musik, salah satunya oleh Elvis Presley dan Frank Sinatra.

Alkisah, melodi ini muncul dalam mimpi McCartney di suatu malam, ketika ia masih tinggal bersama di rumah Jane Asher. Ketika terbangun, segera ia buru-buru memainkan melodi-melodi itu di piano untuk menolak lupa. Karena muncul dari mimpi, McCartney khawatir jika secara tidak sadar ia melakukan plagiat dari melodi yang mungkin pernah ia dengar sebelumnya (cryptonemsia). Hampir sebulan ia bertanya sana-sini, sebelum ia yakin dan menulis lirik yang sesuai. Akhirnya, muncullah judul "Scrambled Eggs" sebelum berubah menjadi "Yesterday" yang sekarang kita kenal.

Sulit mencari rima yang pas seperti -say, -stay, -today, - away

Hampir seluruh lirik ditulis McCartney selama 5 jam perjalanannya bersama Jane Asher dari Lisbon menuju Albufeira (kota di Portugal). Lagu ini direkam di Abbey Road Studios, tepatnya empat hari sebelum ultah McCartney yang ke-23.

Sempat terjadi konflik tentang bagaimana lagu ini harus direkam. Berbagai macam instrumen dicoba meski pada akhirnya di final recording hanya McCartney sendiri yang muncul. Begitu juga saat live, hanya McCartney dan gitar akustiknya yang tampil.

Ketika hendak tampil di Sullivan show, sesaat sebelum membuka tirai panggung seorang staff bertanya pada McCartney apakah dia gugup. McCartney berbohong dengan menjawab "tidak", yang langsung direspon pria itu dengan "Seharusnya ya. Akan ada kurang lebih 73 juta orang yang menonton".

Searah jarum jam: John, Paul, Ringo, George ❤

Pada perilisan album Anthology, terjadi sedikit keributan antara McCartney dan Yoko Ono, janda dari Lennon. Lagu yang ditulis Paul ini seharusnya dibuat sebagai McCartney/Lennon, tetapi ditolak Yoko Ono dan dibuat menjadi Lennon/McCartney. Lennon sendiri juga pernah menyerang McCartney di tahun 1971 dengan lagunya yang berjudul "How Do You Sleep?" pada lirik "the only thing you've done was yesterday, and since you've gone you're just another day". Yaa.. menyedihkan memang. Ketika masing-masing personil berevolusi dari musisi menjadi pebisnis.


3. OB-LA-DI, OB-LA-DA (1968: The White Album)

Meski pada 2004 lembaga survei Mars menobatkan lagu ini sebagai worst song of all time, but I'm addicted to this song! Lagu ini bercerita tentang pasangan yang bernama Desmond & Molly Jones, mulai dari mereka jadian, sampai akhirnya punya anak-anak dan hidup happily ever after. Dan... tentu aja, dengan phrase yang terkenal  "la la how the life goes on."

Baik Starr, Harrison, maupun Lennon tidak begitu menyukai lagu ini dan menjuluki Ob-la-di Ob-la-da sebagai Paul's "granny music shit".
Paul McCartney menulis lagu ini secara solo saat zaman highlife dan reggae mulai populer di Britain. Akhir 1960-an dan tahun 1970-an memang eranya flower power dan kaum hippies di mana-mana. Sosok Desmond dalam lagu ini, diambil dari nama Desmond Dekker, Jamaican musician yang pada waktu itu baru aja sukses dengan tur musiknya di UK. Sementara tagline "Ob-la-di, ob-la-da, life goes on, brah" merupakan ekspresi yang dilontarkan oleh musisi Nigeria yang juga merupakan kenalan McCartney, Jimmy Scott-Emuakpor. Belakangan, Emuakpor meminta kredit dan bayaran untuk lagu ini karena menurutnya McCartney telah memakai kata-katanya.

Direkam di rumah Harrison, The Beatles sempat bereksperimen di lagu ini dengan berbagai tempo dan gaya. Bingung menentukan mana yang paling cocok, saat itu Lennon baru saja kembali ke studio di bawah pengaruh obat-obatan. Datang-datang, Lennon langsung duduk di kursi dan memainkan pianonya dengan tempo yang lebih keras dan cepat dari sebelumnya. Akhirnya, versi inilah yang dipilih dalam rekaman final mereka walau terdapat kesalahan pada final verse (seharusnya "Molly stays at home and does her pretty face" terpeleset menjadi "Desmond stays at home and does his pretty face).


2. ACROSS THE UNIVERSE (1970: Let It Be)

Suatu malam di tahun 1967, kalimat "words are flowing out like endless rain into a paper cup" terus terngiang di kepala Lennon. Ia baru saja beradu argumen dengan mantan istri sekaligus istri pertama yang dinikahinya di usia 22, Cynthia. Walau sebenarnya John tidak ingin menuliskannya, tetapi ia merasa sedikit terganggu dan akhirnya baru bisa tidur setelah turun ke lantai bawah dan menulis lagu ini.

Beatles bersama Maharishi Mahesh Yogi

Across the Universe memiliki unsur cosmic dan damai ketika didengarkan. Unsur ini besar dipengaruhi oleh minat para personil Beatles akan pencarian spiritual (trancendental meditation) pada akhir 1967 - awal 1968 di India, ketika lagu ini sedang dalam proses pembuatan. That's why terdapat phrase yang agak uncommon, "Jai Guru Deva Om". "Jai Guru Deva" kurang lebih dapat diterjemahkan sebagai "terima kasih/ kemuliaan kepada guru Dev", sementara bagian "oohm"-nya biasa digunakan dalam meditasi, diibaratkan sebagai getaran alam semesta.

Pada 1970, John Lennon menyatakan bahwa lagu ini mungkin merupakan lagu dengan lirik terbaik, terpuitis yang pernah ia tulis.

"It's one of the best lyrics I've written. In fact, it could be the best. It's good poetry, or whatever you call it, without chewin' it. See, the ones I like are the ones that stand as words, without melody. They don't have to have any melody, like a poem, you can read them." (Lennon, 1970, Rolling Stone Interview)

Konsep yang abstrak, lirik yang penuh dengan imajinasi dan kata-kata yang indah, serta musik yang begitu peaceful dan cosmic membuat lagu ini sangat berkesan secara personal bagi saya. Too poetic and deep. Saya sendiri menafsirkan lagu ini bahwa seringkali kata-kata dan pikiran kita begitu rumit. Dalam segala kondisi kehidupan yang kita hadapi (pools of sorrow, waves of joy), baik untuk tetap tenang dan mengendalikan inner peace.

Kunjungan ke India ini dilakukan Beatles dengan membawa pasangan masing-masing. Pada akhirnya, hanya Harrison-lah yang sampai akhir hayatnya setia mengikuti ajaran Hindu.

Oasis, salah satu British rock band yang berjaya di era 1990-an terkenal dengan obsesinya terhadap The Beatles. Ternyata, lagu inilah yang pertama kali mendorong Liam Gallagher untuk menulis lagu dan mengidolakan Beatles.

Across the Universe menjadi lagu pertama yang dilontarkan ke luar angkasa dalam rangka ulang tahun ke-50 NASA sekaligus perayaan ke-40 Across the Universe pada 04 Februari 2008. Sayangnya, Lennon tak sempat menyaksikan momen ini. Atau mungkin ia sedang menyeberangi alam semesta dan mendengarnya? God only knows.


1. STRAWBERRY FIELDS FOREVER (1967: Magical Mystery Tour)

Is it just a coincidence or not, kebanyakan lagu Beatles favorit saya merupakan lagu ciptaan Lennon.
He is such a true artist in the highest form. Entah unsur apa yang membuat lagu ini menjadi candu. Mulai dari suara Lennon sendiri yang memang terbilang unik, the pure beauty of the melody, surrealistic overtone, dan sensasi dreamy-psychedelic membuat saya sangat menyukai Strawberry Fields Forever di antara semua lagu The Beatles. Salah satu musik terbaik yang pernah saya dengar selama hidup.

Lennon menganggap lagu ini sebagai pencapaian terbesarnya, salah satu lagu terjujurnya selain Help!. Tadinya lagu ini dimaksudkan untuk muncul di album The Beatles Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967), tetapi akhirnya dirilis sebagai single bersama "Penny Lane" sebelum akhirnya muncul di album Magical Mystery Tour yang kaya dengan rasa psychedelic.

Pada bagian akhir lagu, terdapat distorsi yang terdengar seperti "I buried Paul". Banyak yang mengaitkannya dengan rumor kematian McCartney. Padahal, aslinya Lennon mengatakan "Cranberry sauce".

Strawberry Fields Forever terinspirasi oleh masa kecil Lennon ketika bermain di taman Strawberry Fields, panti asuhan di dekat rumah masa kecilnya di Liverpool. Salah satu hiburan Lennon di masa itu yaitu ketika ada pesta kebun di dekat panti asuhan, dan ada band yang bermain. Jika bunyi musik sudah terdengar saja, biasanya Lennon akan melompat-lompat antusias sambil berteriak ke tantenya "Mimi, ayo cepat. Kita bisa terlambat."

Mimi (tante dari Lennon) tidak begitu suka setiap Lennon pergi ke Strawberry Fields. Selain karena Strawberry Fields merupakan rumah yatim piatu, Mimi takut John Lennon tersesat. Akan tetapi, Lennon kecil sangat suka pergi ke sana. Ia merasa memiliki kekerabatan dengan anak-anak di sana karena ia juga kehilangan kasih sayang dan sosok orang tua di masa kecilnya.

Setelah Lennon menyanyikan bagian "let me take you down, 'cause I'm going to", kita bisa mendengar bunyi beep yang panjang. Bunyi beep ini sebenarnya adalah kode morse yang membentuk huruf J dan L, inisial dari John Lennon. Untuk refrain-nya, sekali lagi ia terinspirasi dengan kenangan masa kecilnya itu. Kalimat "nothing to get hung about" aslinya diucapkan Tante Mimi ketika beliau melarang keras Lennon untuk bermain di taman panti asuhan itu.

Sebelum meninggal, John Lennon mendonasikan sejumlah uang ke Strawberry Fields. Salah satu bangunan di sana dinamai "Lennon Hall". Strawberry Fields juga dijadikan nama memorial untuk John Lennon di Central Park, New York.

Bukan The Beatles kalau tidak unik. Di era keemasan mereka, belum banyak musisi yang mengenal music video/ video clip. The Beatles merupakan salah satu band yang menggunakan music video, di mana pada waktu itu lebih familiar disebut promotional film clip. Film clip Strawberry Fields ini diambil di Knole Park, Kent pada 30-31 Januari 1967, menampilkan efek film reverse, animasi stop motion, jump-cuts dari siang ke malam hari, dari bawah pohon loncat ke atas pohon, dan bagaimana The Beatles menumpahkan cat ke atas piano.

Phrase "No one I think is in my tree" dimaksudkan Lennon bahwa tidak ada orang yang se-hip dirinya 

Well there, you have it. My top 10 Beatles songs. Bagaimana mungkin dari seluruh Beatles catalog dimampatkan menjadi 10 lagu saja? Ada terlalu banyak lagu mereka lainnya yang juga enak didengar. Sekali lagi, it based on my personal opinion. It's okay jika ada teman-teman yang kurang setuju dengan list ini dan mungkin mau menambahkan juga top 10 Beatles songs versi kalian.

Akhir kata, The Beatles dengan segala eksperimen dan originalitasnya, membawa musik British ke seluruh penjuru dunia dan selamanya mengubah pandangan akan musik, dengan membuktikan bahwa musik dapat menginfeksi dan mengobati di saat yang bersamaan.  Keberadaannya sebagai pusat revolusi pop-culture dan musik akan tetap bergema, dulu kini dan nanti.


2 komentar:

Post a comment on.